Feeds RSS
Feeds RSS

Rabu, 16 Januari 2008

Kangen Foto Nay

Buat Dessy dan Mama Shasa yang kangen dengan Nay, ini bunda posting foto Nay yang tidak merem.



Sabtu pagi jalan2 naik sepede & nemenin bunda belanja


Minggu pagi naik odong-odong,kalo blm bosan gk mau turun


Habis naik odong2 Nay foto dg temannya (tetangga sebelah rmh)
Lihat deh...cotton buds mau dimasukin ke telinga Nay....he,he

Senin, 14 Januari 2008

Award Pertama Bunda ada 2




Ini award pertama bunda yang diberikan khusus oleh...Puan, Simbok & Bunda Azra

Thanks ya buat awardnya....bunda seneng deh...soalnya langsung dapat 2. Semoga bunda menjadi semangat untuk eksis didunia pemblogeran,he...he..

Jumat, 11 Januari 2008

Si Flu, Biang Kerok Batuk - Pilek

Dua hari lalu Nayla Flu batuk-pilek.Alhamdulillah sekarang sudah sehat.Tapi hari ini giliran bunda yang kena flu batuk-pilek.Sehingga ayah harus kasih bunda obat supaya tidak menular lagi ke Nay.Efeknya bunda ngantuk luar biasa (tapi semoga manjur obatnya yah).

Dibawah ini artikel yang bunda dapat tentang flu, semoga bermanfaat bagi semua yang membaca.

Flu yang dalam bahasa medisnya disebut Rhino-faringitis akut merupakan suatu kumpulan gejala yang disebabkan peradangan selaput lendir (mukosa) hidung dan tenggorokan. Penyakit ini disebabkan oleh agen infeksi umumnya adalah virus, dan juga bakteri. Acapkali terjadi di musim pancaroba, pada individu yang banyak beraktivitas malam hari dan kurang tidur, kehujanan, kelelahan, kurang makan bergizi, kurang olahraga. Jadi pada kejadian flu, selain disebabkan agen infeksi yang ditularkan dari penderita flu, factor daya tahan tubuh memegang peranan sangat penting. Secara umum dapat dikatakan bahwa agen-agen infeksi penyebab flu itu terdapat pada udara bebas di mana saja tempat kita menarik napas, jadi faktor kesegaran tubuh yang akan menjadi penentu apakah kita akan menderita sakit atau tidak.

Penyebab tersering dari flu adalah virus, beberapa yang umum adalah Rhinovirus, Coronavirus, RSV, Influenza virus. Sedangkan bakteri yang terkait dengan flu umumnya Streptococcus pneumonia dan Haemophillus influenza. Penularannya adalah secara droplet atau percikan liur di udara seperti dari bersin dan batuk, juga menular secara tidak langsung melalui kontak tangan dengan benda-benda yang disentuh oleh tangan penderita.

Flu memiliki sekumpulan gejala yang sebenarnya tidaklah khas dan cukup bervariatif antara penderita yang satu dengan yang lainnya. Sekumpulan gejala itu seringkali dirasakan juga oleh penderita penyakit lain seperti campak dan demam berdarah dan disebut sebagai Flu-like Syndrome.Oleh karena itu seringkali pada penyakit tertentu seperti demam berdarah tahap awal seringkali dokter sering salah menilai bahwa gejala pasien hanyalah sekedar flu biasa karena memang gejala awalnya ya sama dan tidak khas, yaitu flu like syndrome itu.

Adapun beberapa gejala flu yang sering dijumpai sebagai berikut ; tenggorokan perih terutama saat bangun pagi dan malam menjelang tidur, batuk, pilek, ingus dari encer hingga kental dan kuning, bersin,hidung mampet, mata perih dan merasa silau, agak demam, nafsu makan menurun, sakit perut, kembung, sakit kepala ringan hingga vertigo, badan terutama sendi-sendi pegal.

Flu yang disebabkan oleh virus umumnya gejala berlangsung kurang dari satu minggu, sedangkan jika telah terjadi infeksi ikutan oleh bakteri gejala dapat berlangsung lebih lama dan dapat memberat pula. Ketika flu telah melewati satu minggu dan disertai gejala yang bertambah berat seperti ingus menjadi hijau kental, batuk berdahak kuning (purulent) dan tenggorokan bertambah sakit, demam bertambah, itu semua merupakan tanda-tanda bahwa infeksi ikutan bakteri telah terjadi. Hal ini dikarenakan misalnya penderita yang masih membandel selama menderita flu dengan kurang istirahat dan tidak menjaga makanan, akibatnya daya tahan tubuh melorot. Tidak semua flu biasa (viral) akan menjadi flu dengan infeksi ikutan (bakterial). Sehingga pengenalan dini serta penanganan tepat diperlukan dalam menghadapi flu.

Seperti yang telah dijelaskan tadi, umumnya gejala flu akan mereda sendiri kurang dari seminggu bahkan tanpa perlu obat apapun jika tidak terjadi komplikasi ikutan. Oleh karena itu, perlu diupayakan cara-cara yang tepat untuk mengeliminir flu yaitu :

1. Hirup dengan hidung uap mentol/minyak kayu putih/inhaler agar menjaga kehangatan saluran napas dan mengurangi gejala di hidung dan tenggorok. Caranya, hiruplah dengan satu lubang hidung selama 3 hitungan sembari menutup lubang hidung lainnya, setelah itu tahan napas dalam hitungan 3 dan baru dihembuskan kembali. Lakukan berulang-ulang,selang-seling antara lubang hidung satu dengan lainnya.

2. Jika hidung tersumbat, hiruplah uap air hangat dari suatu baskom/ember dengan kepala ditutupi handuk.
Jika agak demam, dapat kompres air hangat di kening serta leher dan dada. Air hangat akan memperlancar peredaran darah ke kulit sehingga akan menjamin penglepasan panas yang adekwat dari tubuh. Jangan menggunakan alkohol sebagai bahan kompres.

3. Kumur-kumur dengan air garam hangat setiap bangun tidur, menjelang tidur malam maupun setiap dirasa tenggorokan perih. Tenggorokan yang perih menandakan tengorokan kering sehingga dengan kumur-kumur air garam hangat akan memberi kelembaban dan air garam juga menghambat aktivitas kuman.
Minumlah obat flu yang dijual di pasaran untuk meredakan gejala-gejala flu yang memang mengganggu aktivitas. Yang perlu diwaspadai adalah ; bagi mereka yang memiliki darah tinggi dan gangguan jantung, hindari konsumsi obat-obat flu yang mengandung fenilpropanolamin atau pseudoefedrin! Karena kedua zat tersebut akan meningkatkan tekanan darah. Jadi, bacalah kemasan obat flu sebelum Anda menggunakannya.

Berikut saya berikan anjuran-anjuran lain di kala Anda menderita flu untuk dapat mengontrol flu Anda:

a. Perbanyak istirahat, terutama dengan tidur malam lebih awal, dan hindari sering keluar saat malam hari apalagi dengan mengendarakan motor.

b. Walau nafsu makan berkurang, Anda harus mengupayakan banyak makanan bergizi. Prinsipnya ketika tubuh sakit maka proses pemecahan cadangan energi (katabolisme) akan terjadi, sehingga seharusnya tubuh mengkonsumsi asupan makanan dengan jumlah lebih dalam unsure-unsur gizi terutama bahan protein dan vitamin. Vitamin yang baik untuk membantu meredakan flu adalah vitamin C dan vitamin B kompleks. Hindari makanan yang merangsang seperti makanan pedas, goring-gorengan,panas,terlalu banyak bumbu (vetsin dll)

c. Banyaklah minum air putih sejuk, terutama segelas penuh saat bangun pagi serta menjelang tidur. Tenggorokan dan hidung yang perih merupakan gejala kekurangan cairan sehingga mukosa menjadi kering, dengan demikian gejala ini dapat dikurangi dengan banyak minum air putih. Hindari air es, alkohol maupun susu. Susu memang memberikan asupan protein yang baik, tetapi karena komposisinya terutama lemak maka seringkali memperburuk tenggorokan yang kering (lemak = anti-air, sehingga menimbulkan kekeringan).

d. Hentikan dulu kebiasaan Anda merokok, juga menghisap asap rokok.

e. Jangan minum sembarang antibiotik sendiri tanpa anjuran dokter! Sebagian besar kasus flu disebakan oleh virus dan virus tidak dapat dimusnahkan oleh antibiotik. Obat virus adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Penggunaan sendiri antibiotik adalah salah satu langkah yang sangat salah dalam penanganan flu biasa, sebab selain meningkatkan biaya perawatan juga akan menimbulkan resistensi antibiotik tersebut oleh kuman tertentu (kuman menjadi kebal), akibatnya apabila kuman yang sama menginfeksi kemudian maka pengananannya menjadi sulit karena kuman sudah kebal. Antibiotik diperlukan apabila gejala flu sudah menunjukkan adanya infeksi ikutan bakteri, dan itu sebaiknya hasil dari anjuran dokter Anda.

f. Biasakan menggunakan masker selama Anda flu dengan gejala bersin dan batuk yang sering sedang berjalan di tempat umum, sehingga tidak menularkan kepada orang lain. Kita harus belajar banyak tentang kebiasaan ini dari orang Jepang yang memiliki kesadaran kesehatan tinggi dengan membiasakan diri mengenakan masker ketika mereka sedang flu. Minimal dengan menutup hidung dan mulut setiap kali kita bersin/batuk dan tidak memegang-megang benda-benda umum seperti telpon umum dsb karena dapat menularkan flu secara tidak langsung juga.

Flu bukanlah sekedar penyakit kacangan! Ada sejumlah komplikasi yang serius yang mengintai jika penanganan tidak tepat seperti sinusitis (peradangan sinus sekitar hidung), laryngitis (peradangan pita suara), otitis media ( peradangan telinga tengah yang dapat mengarah ke ketulian) , infeksi saluran napas bawah yang dapat menjadi fatal seperti bronchitis dan pneumonia (radang paru).Jadi, kenalilah si flu dan langkah-langkah seperti tertulis diatas untuk mengendalikan perjalanannnya. (http://wikimu.com)

Selasa, 08 Januari 2008

Komunikasi Efektif Orangtua dan Anak


Seperti bayangan, waktu melintas cepat. Peristiwa pun bergerak cepat seakan tak dapat ditangkap. Modernitas memang memaksa orang bergerak cepat, atau tertinggal. Rutinitas yang senantiasa bergerak cepat berpengaruh terhadap keluarga, tempat berangkat dan kembali. Kemudian, bagaimana juga dengan komunikasi orang tua dan anak, tentu semakin berjarak. Kesempatan untuk saling memahami dan mendalami akan semakin sempit. Tak heran jika banyak orang tua yang kaget melihat perkembangan anaknya. Tiba-tiba anaknya ditangkap polisi karena narkoba, tiba-tiba jadi anak yang pendiam, pemarah, pemurung dan masih banyak hal yang tiba-tiba menunggu para orangtua di rumah.

Seperti bayangan, waktu melintas cepat. Peristiwa pun bergerak cepat seakan tak dapat ditangkap. Modernitas memang memaksa orang bergerak cepat, sibuk, padat atau tertinggal. Rutinitas yang senantiasa bergerak cepat padat tentu berpengaruh terhadap keluarga, tempat berangkat dan kembali. Kemudian, bagaimana juga dengan komunikasi orangtua dan anak, tentu semakin berjarak. Kesempatan untuk saling memahami dan mendalami akan semakin sempit. Tak heran jika banyak orangtua yang kaget melihat perkembangan anaknya. Tiba-tiba anaknya ditangkap polisi karena narkoba, tiba-tiba jadi anak yang pendiam, pemarah, pemurung, dan masih banyak hal yang tiba-tiba menunggu para orangtua dirumah.

Jika orangtua memberikan respon yang salah terhadap sesuatu yang tiba-tiba itu, malahan bisa menjadi pemicu bertambah retaknya keluarga. Kemudian bagaimana dong, cara yang efektif diantara sempitnya ruang waktu bersama keluarga ini. Jacinta F Rini punya resep jitu untuk mengatasinya. Oke, kita simak saja apa pendapatnya.

Seni Mendengarkan

Komunikasi, sesungguhnya tidak hanya terbatas dalam bentuk kata-kata. Komunikasi, adalah ekspresi dari sebuah kesatuan yang sangat kompleks: bahasa tubuh, senyuman, peluk kasih, ciuman sayang, dan kata-kata. Seni mendengarkan, membutuhkan totalitas perhatian dan keinginan mendengarkan, hingga sang pendengar dapat memahami sepenuhnya kompleksitas emosi dan pikiran orang yang sedang berbicara. Bahkan, komunikasi yang sejati, sang pendengar mampu memahami apa yang terjadi/yang dirasakan oleh lawan bicara meski dengan kata-kata yang sangat minimal.

Bagaimana Cara Mendengarkan Yang Baik?

Kita dapat menarik gambaran bagaimana suasana hati sang anak dan apa yang diharapkannya ketika ia mencoba “berkomunikasi” dengan sang ibu, dan bagaimana keadaan 'hati' anak setelah itu? Kejadian tersebut tampaknya sangat umum terjadi di mana-mana, di hampir setiap keluarga. Memang, tidak ada orangtua sempurna, karena setiap orangtua memiliki masalahnya masing-masing hingga seringkali memblokir hubungan positif yang seharusnya terjalin antara mereka dengan anak-anak. Tapi, bukan berarti hal itu dapat selalu dimaklumi, bukan? Bagaimanapun, setiap kita para orangtua, perlu diingatkan kembali, bagaimana cara 'mendengarkan' anak kita.

Fokuskan perhatian pada anak

Pada saat anak mencoba mengatakan sesuatu, berilah perhatian sepenuhnya pada ceritanya. Untuk itu, alangkah baiknya jika kita mengalihkan perhatian sejenak dari film atau sinetron yang sedang ditonton, majalah, koran, atau dari pekerjaan yang sedang dihadapi. Tataplah langsung di matanya sambil memberi kesan bahwa kita benar-benar siap memperhatikan ceritanya, dan mendorongnya untuk bercerita.

Re-statement, mengulangi cerita anak untuk menyamakan pengertian

Tahanlah diri untuk tidak menginterupsi ceritanya sampai anak selesai bercerita. Ketika anak selesai bercerita, cobalah memberikan kesimpulan berdasarkan hasil tangkapan kita terhadap ceritanya. Pola ini, memberikan feedback bagi orangtua dan anak, apakah kita benar-benar telah memahami apa yang diceritakan atau apa yang sebenarnya ingin diungkapkan oleh anak.

Menggali perasaan dan pendapat anak akan masalah yang sedang dihadapi

Kita boleh bertanya pada mereka : “bagaimana perasaan adek, waktu itu....”; cara ini jauh lebih baik ketimbang menjatuhkan penilaian subyektif atas diri mereka “ah, kamu pasti takut! Kamu kan penakut....” atau “ah, paling kamu menangis...kan kamu cengeng” atau “kamu nggak menangis, kan? Anak mama/papa pemberani, tentu tidak pernah menangis!”. Penilaian tersebut malah membuat anak frustrasi karena mereka mengharap orangtua bisa mengerti perasaan mereka, bukan menilai sikap dan perasaan mereka. Selain itu, penilaian subyektif orangtua yang datang terlalu cepat, bisa membuat anak menarik diri untuk tidak lebih lanjut menceritakan perasaan yang sebenarnya, karena orangtua sudah punya anggapan tertentu. Misal, anak itu sebenarnya takut ketika berhadapan dengan teman sekolah yang lebih besar badannya dan suka mengganggunya, namun urung bercerita karena orang tua sudah memberi label pada sang anak sebagai “anak mama-papa pasti pemberani”. Menceritakan perasaan dan kejadian yang sesungguhnya, hanya akan membuat dirinya dimarahi atau malu karena dianggap lemah.

Bantu anak mendefinisikan perasaan

Mendengarkan sepenuhnya cerita pengalaman anak, baik itu menyedihkan dan menyenangkan, membuat kita berdua (dengan anak) dapat berbagi rasa dan anak pun akan merasa orangtua menghargainya. Anak akan biasa bersikap terbuka karena yakin orangtua pasti bersedia mendengarkan mereka. Jika anak masih sulit mengidentifikasi perasaan mereka, bantulah dengan mendengarkan cerita mereka sungguh-sungguh, dan melontarkan kesan seperti “wah..adek sepertinya sedih sekali” atau “kamu kelihatan sangat marah” atau “adek sepertinya sedang bosan?”. Anak akan sangat lega ketika orangtua bisa menangkap perasaan mereka. Interaksi demikian, melatih anak mengidentifikasikan perasaan mereka secara tepat.

Bertanya

Hindari sikap memaksakan pendapat, cara atau penilaian orangtua, alangkah lebih baik jika orangtua membimbing mereka dengan pertanyaan-pertanyaan yang membuat mereka semakin memahami kejadian yang dialami, teman yang dihadapi, perasaan yang mereka rasakan serta sikap, tindakan yang harus mereka lakukan sebagai pemecahannya.

Mendorong semangat anak untuk bercerita

Hanya dengan memberi respon “O ya? atau "Wow!...” sudah menjadi stimulasi bagi mereka untuk makin giat bercerita. Pola ini dapat membuat anak tenang dan nyaman karena merasa orangtua memahami apa yang mereka ungkapkan.

Mendorong anak mengambil keputusan yang tepat

Jika orangtua ingin membantu anak menghadapi masalahnya, sebaiknya kita tidak mengambil alih keputusan seperti “ya sudah, besok kamu tidak usah masuk sekolah” atau, “biar mama yang hadapi si boy temanmu yang nakal, biar mama si boy tahu apa yang anaknya lakukan!". Sebaliknya, hadirkan beberapa alternatif yang membuat mereka berpikir dan memilih manakah solusi terbaik sambil membicarakan akibat-akibat yang bisa dirasakan baik oleh anak maupun oleh orang lain.

Menunggu redanya emosi anak dan mengajak berpikir positif

Jika anak masih diliputi emosi yang memuncak hingga membuatnya sulit berbicara, orangtua jangan memaksakan anak untuk segera bicara. Kita tidak akan berhasil membuatnya bercerita dan kita pun makin tidak sabar untuk tidak memberikan opini kita padanya. Konflik seringkali terjadi dan ini menyebabkan memburuknya hubungan orangtua anak. Berikan waktu untuk menyendiri sampai intensitas perasaannya mereda. Ketika emosinya mereda, anak akan lebih siap untuk diajak bicara. Sekali lagi, berusahalah untuk tidak memberikan opini kita pribadi, baik terhadap pilihan sikapnya, emosinya, dan tindakannya. Tanyakan pemikiran mereka terhadap masalah ini dan bagaimana kira-kira sikap yang sebaiknya mereka lakukan di kemudian hari. Sikap ini tidak saja menghindarkan anak dari perasaan dihakimi, namun juga membantu mereka lebih memahami kejadian/peristiwa itu secara obyektif serta menemukan nilai atau pelajaran berharga yang dapat dipetik dari kejadian itu.

Apa manfaat dari mendengarkan?

Bagi seorang anak, komunikasi bukan hanya bertujuan untuk membuat orang dewasa atau orang lain mengetahui dan memenuhi kebutuhannya. Dari komunikasi itu lah, anak dapat menarik kesimpulan, bagaimana orang dewasa memandang dirinya dan dari kesan inilah seorang anak membangun rasa percaya diri dan sense of self. Anak akan merasa dihargai, merasa percaya diri dan mengembangkan penilaian positif terhadap dirinya, ketika orangtua menaruh perhatian tidak hanya pada ceritanya, tapi juga pada pendapat, keyakinan, kesimpulan, ide-ide, perasaan, bahkan ketika pendapat tersebut tidak sesuai dengan pendapat orang tua. Sikap orangtua yang “mendengarkan” anak, membuat anak berani membuat perbedaan dan menjadi berbeda, tanpa takut dihukum, dilecehkan atau ditertawakan. Hal itulah yang menjadi salah satu landasan keberanian dan keinginan anak, untuk menjadi diri sendiri apa adanya.

Dari tanggapan-tanggapan orangtua, anak akan belajar mengenal banyak informasi dan pengetahuan, mendengar sesuatu yang berbeda dari yang dipikirkannya selama ini, melihat alternatif yang lain, menilai pendapat dan tindakannya sendiri, menilai posisi dirinya di mata orang lain, dan menarik kesimpulan apa yang harus dilakukan olehnya. Proses saling mendengarkan dan didengarkan, mengasah daya kritis dan kreativitas berpikir anak karena ketika antara anak dengan orangtua terdapat jalur 2 arah yang terbuka, maka terbuka pula akses informasi, pengetahuan, perasaan, pemikiran dan pengalaman dari kedua belah pihak. Satu sama lain, saling belajar dan saling memperkaya, saling mengenal dan semakin memahami.

Proses komunikasi antara orangtua dengan anak, sangat membantu anak memahami dirinya sendiri, perasaannya, pikirannya, pendapatnya dan keinginan-keinginannya. Anak dapat mengidentifikasi perasaannya secara tepat sehingga membantunya untuk mengenali perasaan yang sama pada orang lain. Lama kelamaan, semakin anak terlatih dalam mengenali emosi, tumbuh keyakinan dan sense of control terhadap perasaannya sendiri (lebih mudah mengendalikan sesuatu yang telah diketahui). Misal, jika anak sudah tahu bagaimana rasanya marah, sedih, kecewa, takut, kesepian, dsb. Maka akan lebih mudah bagi orangtua memberikan alternatif-alternatif cara menghadapi dan menyelesaikannya.

Mendengarkan anak secara sungguh-sungguh, membuat anak percaya pada orangtua. Hubungan mutual trust, ini membuat anak merasa lebih nyaman berada bersama orangtua, lebih memilih ‘curhat' dengan orangtua dan siap menjadi “partner” ketika orangtua yang giliran butuh didengarkan.

Evaluasi Diri

Mendengarkan dan didengarkan, adalah kunci hubungan orangtua-anak yang sangat bermanfaat, baik untuk pengembangkan kematangan emosional, kepandaian intelektual, kemampuan membina kehidupan sosial yang baik serta penanaman nilai prinsip moral yang baik pada anak. Dengan mendengar dan didengar, jalur komunikasi dua arah terbuka lebar antara orangtua dan anak, memungkinkan keduanya saling mengerti dan membuat orangtua dapat memberikan dukungan yang diperlukan oleh anak. Namun sebaliknya, jika kata-kata yang diucapkan anak hanya sekedar 'terdengar' di telinga kita, akan hilang begitu saja terbawa angin dan tidak memberikan makna serta kontribusi apapun dalam proses pertumbuhan anak. Nah, apakah kita sebagai orangtua, tega mengorbankan kualitas perkembangan dan tingkat kematangan emosional, intelektual, moral dan kemampuan sosial anak kita demi kesenangan sesaat (film yang menarik, obrolan gossip yang asik, berita yang sedang dibaca, dan lain sebagainya). Inilah saatnya kita sebagai orangtua merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari, apakah kita sudah lebih sering mendengarkan anak. Ataukah, cerita mereka hanya terdengar sayup-sayup oleh kita.(http://perempuan.com/)

Senin, 07 Januari 2008

Pilkada Tangerang


Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bupati Tangerang periode 2008-2013 memasuki tahapan kampanye hari Rabu, yang akan berakhir hingga 16 Januari 2008.Sedangkan pemilihan secara langsung akan diadakan pada tanggal 20 Januari 2007.


Ketiga pasangan Cabup/Cawabup) yang mengikuti pada Pilkada Kabupaten Tangerang berdasarkan nomor urut, yakni pasangan "incumbent" Ismet Iskandar-Rano Karno, Usamah Hisyam-Habib Ali Alwi Al Husainy dan Jazuli Djuwaeni-Airin Rachmi Diany.


Tapi bunda paling suka yang ada wanita cantiknya, mengesankan wanita juga bisa maju dan menjadi pemimpin.Semoga terpilih ya bu.